Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Heidegger dan Kopi: Perenungan Eksistensi Diri

  (source: gentwenty.com) Menyeduh kopi di pagi hari adalah nikmat bagi segala sesuatu. Segala aktivitas dari mulai bangun tidur hingga sebelum tidur, selalu ditemani oleh secangkir kopi. Bagiku, kopi adalah teman bekerja, bercakap bersama orang-orang sehingga tidak mungkin satu hari bagiku tidak meminumnya. Dewasa ini, kebutuhan meminum kopi sangatlah banyak, karena khasiat kopi yang diberikan membantu seseorang dalam kegiatan kesehariannya. Mulai dari berangkat bekerja atau waktu bekerja biasannya seseorang akan menyeduh secangkir kopi untuk menambah konsentrasi ataupun obat untuk kantuk. Aktivitas kita setelah meminumnya akan membuat kita menjadi bersemangat. Bekerja misalnya kita menjadi fokus dan lebih semangat dalam bekerja. Saking semangat bekerja melawan aktivitas harian kita sampai lupa bagaimana kita bisa melewati hari-hari yang repetitif. Ya. Lupa akan Diri seringkali membuat kita terkecoh dan tidak awas dalam melakukan keseharian kita. Seringkali membuat ‘lupa diri’

Aku dan Tuhan

(sumber : pixabay.com) Kali ini tulisan saya akan membahas tentang sesuatu hal yang sangat umum, bahkan saya hampir bosan untuk membahasnya, yaitu Aku dan Tuhan. Sebelum ke tulisan atau pembahasan, saya akan menanyakan suatu hal yang sangat fundamental kepada pembaca bahwa. Apa kalian percaya Tuhan ?. Jika Iya, mungkin ini akan menjadi wawasan anda, jika tidak lebih baik anda pergi dari tulisan ini karena tidak mungkin orang yang tidak percaya adanya tuhan tidak akan suka tulisanku ini, pasti mereka ber model positivistik Ada banyak ilmu-ilmu dan pengetahuan yang membahas ketuhanan khususnya agama, dan itu kebanyakan menjadi rujukan oleh khalayak. Pertanyaan-pertanyaan seputar ketuhanan pun, banyak dijawab oleh agama bahkan sains pun terkadang memberi respond terhadap ketuhanan. Sering kali kata “Tuhan” disalah artikan, bahkan pertanyaan ini terkadang muncul “Tuhan itu sosok apa bukan?”. Perlu diketahui, dalam tulisan ini Tuhan bukan diartikan seperti itu, melainkan se

Tentang Strukturalisme

( sumber :2012books.landbucket.org ) Aliran strukturalisme ini mereka berbicara tentang praktik signifikasi yang membangun makna sebagai hasil struktur atau regularitas yang dapat diperkirakan dan berada di luar diri individu. Strukturalisme bersifat antihumanis karena mengesampingkan manusia dari inti penyelidikannya. Dia lebih memilih bentuk analisis di mana fenomena hanya memiliki makna ketika dikaitkan dengan struktur sistematis yang sumbernya bukan terletak pada individu. Pemahaman ini lebih merespon terhadap kebudayaan memusatkan perhatian pada 'sistem relasi' struktur yang mendasarinya (biasanya bahasa) dan tata bahasa yang memungkinkan terciptanya makna. Strukturalisme dapat dilacak kembali paling tidak pada sosiolog Durkheim yang mencari pola-pola pengendali kebudayaan dan kehidupan sosial yang terdapat di luar individu. Durkheim menolak pandangan empirisis bahwa pengetahuan harus diturunkan dari pengalaman nyata, dan lebih memilih mencari apa yang disebutnya

Memandang Tentang Realitas

(sumber : ayopreneur.com) Pernahkah kalian melihat realitas yang haqiqi ketika kita sudah tahu bahwa realitas hanyalah sebuah interpretasi subjek dan kemudian menjadi realitas itu sendiri?. Ketika sebuah manusia membuat sesuatu yang menurutnya berbeda apakah itu disebut dengan kesalahan, dan benarkah kemudian yang sama dianggap sebagai kebenaran?. Ketika ide sudah menjadi eksistensi mengapa itu disebut materi, padahal sebuah materi ialah ilusi yang dibuat oleh bahasa. Adanya bahasa membuat kita membatasi dunia ini, karenanya juga sesuatu pasti tidak ada yang pasti olehnya. Ketika realitas dianggap sebagai yang palsu, manakah yang asli dan bagaimana kalian hidup sebagai manusia yang palsu ?. Terima Kasih

Roland Barthes Mythologies

(sumber : biography.com) Sinopsis : Barthes merupakan tokoh intelektual dan filsuf Prancis yang gagasannya berada pada fase peralihan dari Strukturalisme ke Pascastrukturalisme. Walau demikian, Barthes berasama Levi-Strauss adalah tokoh-tokoh awal yang mencetuskan paham struktural dan yang meneliti sistem tanda dalam budaya. Barthes memiliki buku yang berjudul Mythologies , buku ini merupakan pengantar terbaik untuk mengilustrasikan pendekatan Barthes atas studi tanda-tanda. Disini bisa di download versi terjemahan bahasa Inggris, untuk bahasa Indonesianya kalian bisa mencari di toko terdekat. Download Mythologies

AL-KINDI

(sumber : inspiring quotes.us) Biografi Al-Kindi nama lengkapnya ialah Abu Yusuf Ya’qub ibn Ishaq al-Sabbah ibn Imran ibn Ismai’il ibn al-Asy’ats ibn Qais al-Kindi. Lahir di Kufah tahun 185/801. Nama al-Kindi menanjak setelah hidup di istana pada masa pemerintahan al-Mu’tasim yang menggantikan al-Ma’mun pada tahun 218/833. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu al-Kindi dipercaya pihak istana menjadi guru pribadi puteranya, yaitu Ahmad ibn Mu’tasim. Pada masa inilah al-Kindi berkesempatan menulis karya-karyanya. Setelah masa al-Ma’mun ia menerjemahkan kitab-kitab Yunani ke dalam bahasa Arab. Karya-karyanya Karya ilmiah al-Kindi kebanyakan hanya berupa makalah-makalah, tetapi jumlahnya amat banyak. Ibn Nadim menyebutkan jumlahnya lebih dari 230 buah. Karangan-karangan al-Kindi mengenai filsafat menunjukan ketelitian dan kecermatannya dalam memberikan batasan-batasan makna istilah yang dipergunakan dalam terminology ilmu filsafat. Filsafat al-Kindi Epistem

About

ABOUT US P hilosophoria adalah web yang berisikan tentang artikel dan wacana soal problem-problem yang mengarah kepada permasalahan filosofis. Seperti perkembangan zaman yang berkaitan pada masalah filosofis. Tidak hanya itu, web ini berisikan rekomendasi buku bacaan, e-book yang bisa di download gratis sehingga pembaca di web ini dapat terbantu untuk memahami filsafat.